Membahas tentang sejarah kadang-kadang terlalu pahit untuk di telan(jangan di telan beneran) dan terlalu pedas untuk di rasakan (sepedas sambal tumis di pagi hari) ,apa lagi membahas sejarah dimana kala itu masalah tulis menulis belum mendapat perhatian,sungguh sulit untuk merasakan,apa lagi untuk menentukan letak,tahun, sungguh sulit sekali untuk mencari tahu. Sejarah berdirinya suatu kerajaan adalah cermin kaca benggal yang pernah memuat berbagai fakta yang terjadi pada masa silam. Segala sesuatu yang telah tergores dalam kaca sejarah tak lagi dapat terhapus. Orang boleh bilang apa saja, namun kenyataan lah yang selalu di percaya.
Orang yang senang dan apa lagi ada pesan politik di dalamnya pasti selalu menyanjung nya,bahkan mungkin mengkultuskan nya, namun seng ora seneng mesti pengen di busek jur di lalekne. Namun bagaimanapun juga tindakan semua itu tidak akan mampu untuk melenyapkan kebenaran sejarah.(syukur dech)
Orang bisa saja membuat berbagai macam tafsir,namun kenyataan sejarah yang di tafsirkan tidak akan berubah
Begitu pula sejarah kejayaan kesultanan Demak terlalu banyak menyimpan fakta sejarah yang menarik untuk di ungkit kembali. Sebagai kerajaan islam pertama di pulau jawa. Demak bukan hanya menjadi romantisme sejarah dari peralihan peradaban Hindu-Jawa ke Islam,namun juga merupakan bukti sejarah tentang pergulatan politik yang terjadi di tengah Islamisasi pada masanya. Secara jujur jika di amati Demak memiliki banyak sejarah yang telah hilang, karena jalan nya sejarah banyak yang tak tertulis